Jumat, 17 Juni 2011

METODE MENGAJAR



METODE MENGAJAR;
DIALOG-KARYA WISATA-EKSPERIMANTASI












Oleh :
Chomaini

FAKULTAS: TARBIYAH
PRODI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM





INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH
(INSTIKA)
GULUK-GULUK SUMENEP MADURA
TAHUN AKADEMIK 2010/2011


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayahnya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “Metode Mengajar; Tanya Jawab/Dialog, Karya Wisata Dan Eksperiemntasi” dapat penulis selesaikan.
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memeberikan jalan penerang kepada umat di seluruh alam.
Penulis makalah ini sudah tentu tidak lepas dari adanya bantuan dan bimbingan yang penulis terima dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada bapak dosen yang telah dengan sabar membimbing para mahasiswanya. Jazakallah Khairal Jaza.
Terakhir, semoga makalah ini akan memberikan manfaar khususnya pada penulis sendiri demi meningkatkan intelektualitas penulis untuk semata-mata mendapat ridho dari Allah SWT. Amien…!


Wsssalamu’alaikum Wr. Wb.


Ganding, 24 April 2011


Penulis



DAFTAR ISI

Halaman Cover ...............................................................................................
Daftar isi..........................................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................
BAB I:  PENDAHULUAN`............................................................................
A. Latar Belakang Masalah.............................................................
B. Rumusana Masalah.....................................................................
BAB II: PEMBAHASAN...............................................................................
I. METODE TANYA JAWAB ATAU DIALOG.............................
A. Definisi Metode Tanya Jawab/Dialog............................................
B. Tanya Jawab Atau Dialog Versi Rasulullah ...................................
C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Tanya Jawab.....
D. Kebaikan Dan Kelemahan Metode Tanya Jawab.........................
II. METODE KARYA WISATA .....................................................
A. Definisi Metode Karya Wisata (Study Tour Method)....................
B. Karya Wisata Versi Rasulullah .....................................................
C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Karyawisata ..................
D. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Karya Wisata........................
III. METODE EKSPERIMEN........................................................
A. Definisi Metode Eksperimen.........................................................
B. Metode Eksperimen Ala Rasulullah...............................................
C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Eksperimen.......
D. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen............................
BAB III: KESIMPULAN...............................................................................
DAFTAR  PUSTAKA.....................................................................................    



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ada beragam metode pembelajaran yang sering digunakan oleh para pendidik dalam kegiatan belajar-mengajar. Di antaranya adalah metode ceramah, metode tanya-jawab, metode diskusi, metode sosio-drama (role playing), metode kerja kelompok, metode pemecahan masalah (problem solving), metode karyawisata (field-trip), metode survai masyarakat, dan sebagainya.
Sebenarnya, urgensi penggunaan metode pembelajaran dalam dunia pendidikan telah diisyaratkan oleh Allah swt. dalam Al-Qur’an.

اُدْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَة وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ.
 ِ
 Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”[1] (Q.S. an-Nahl [16]: 125)

Secara tersirat, dalam ayat di atas terkandung tiga metode pembelajaran, yaitu hikmah (kebijaksanaan), mau’idah hasanah (nasihat yang baik), dan mujadalah (dialog dan debat).

B. Rumusana Masalah
  1. Apa yang disebut metode dialog, karya wisata, dan eksperimen ?
  2. Bagaimana metode rasulullah dalam menyampaikan ajaran Islam ?
  3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode dialog, karya wisata, dan eksperimen ?
  4. Apa saja kelebihan dan kelemahan metode dialog, karya wisata, dan eksperimen ?
BAB II
PEMBAHASAN

I. METODE TANYA JAWAB ATAU DIALOG

A. Definisi Metode Tanya Jawab/Dialog
Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain mendefinisikan metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru pada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.[2]
Metode tanya jawab merupakan metode klasik yang sampai sekarang masih digunakan dalam proses belajar mengajar. Metode ini tidak hanya dipakai dalam lingkungan sekolah, tapi juga kerap kali digunakan dalam lingkungan keluarga, yaitu proses pendidikan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
Salain itu, E. Mulyasa memberikan pengertian tentang metode Tanya jawab, yaitu metode yang berupa cara menyejikan bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Pertanyaan-ppertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik, demikian halnya jawaban yang muncul bisa halnya jawaban yang muncul bisa dari guru maupun dari peserta didik. Pertanyaan dapat digunakan untuk merangasang aktivitas dan kreativitas berpikir peserta didik. Karena itu, mereka harus didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Dalam menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut peserta didik berusaha menggabungkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimilikinya dengan pertanyaan yang akan dijawabnya.[3]
Dari beberapa leteratur diatas, maka dapat kita menarik kesimpulan bahwa metode tanya jawab ini merupakan suatu metode yang memungkinkan guru dan peserta didik untuk memberikan pertanyaan sekaligus memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jika guru yang bertanya, maka siswa yang menjawab, begitu pula sebaliknya, jika siswa yang bertanya, maka guru yang memberikan jawaban atas pertanyaan siswa tersebut.
Metode ini sangat baik digunakan untuk menguji daya nalar siswa dalam menelaah materi yang disamapikan. Disamping itu, siswa akan terbiasa berfikir kritis dan kreatif karena dalam bertanya ataupun menjawab perlu terhap kesiapan mental yang kuat. Siswa yang tidak kuat mentalnya akan gerogi dan takut mengeluarkan unek-unek yang ada dalam dirinya sehingga konsekwensinya siswa hanya akan membiarkan pertanyaannya mengendap dalam alam idenya saja. hal ini akan mengakibatkan lambatnya pencapaian pendidikan dari waktu yang telah direncakan. Oleh karena itu, guru harus membiasakan siswanya untuk mengemukakan pendapat atau idenya agar siswa terlatih menjadi siswa yang aktif dan kritis.

B. Tanya Jawab Atau Dialog Versi Rasulullah
Rasulullah berbicara kepada orang lain sesuai dengan kadar intelektual mereka. Suatu pembicaraan yang tidak dapat dipersepsi oleh akar pendengar, terkadang justru menjadikan fitnah. Sehingga yang terjadi tidaklah seperti yang dikehendaki . Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam benar-benar berbicara kepada mereka yang hadir dengan bahasa yang dapat mereka tangkap pengertiannya. Sehingga seorang arab pedalaman dengan kekerasan karakternya mampu memahami. Demikian juga dengan lingkungan arab kota lebih dapat memahaminya. Disamping itu juga beliau shalallahu ‘alaihi wasallam memperhatikan daya tangkap, kecerdasan dan kemapuan alami maupun hasil latihan mereka dalam berpikir. Kepada orang yang cerdas beliau cukup memberikan isyarat. Misalnya adalah riwayat berikut
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa metode Tanya jawab ini merupakan metode klasik. Metode ini sudah digunakan oleh rasulullah dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam berabad-abad silam. Hal dapat kita lihat dari hadits berikut:

عن ابي موسى رضي الله عنه عن النبي ص.م قال : على كل مسلم صدقة. قال ارئيت ان لم يجد ؟ قال يعمال بيديه فينفع نفسه ويتصدق. ارئيت ان لم يستطع؟  قال: يعين ذا الحاجة الملهوف. قال: اارئيت ان لم يستطع؟ قال: يعمر با لمعروف او الخير. قال: ارئيت ان لم يفعل؟ يمسك عن الشر فانها صدقة. (متفق عليه)

Artinya : Dari abu musa r.a. dari nabi saw, dia berkata : “setiap muslim mempunyai  hak sedekah.” Ada orang bertanya: “bagaimana pendapatmu jika ia tidak menjumpai (apa yang disedekahkan)?” rasulullah bersabda: “Bekerjalah lantas (hasilnya) untuk dirinya dan bersedekah (selebihnya). Sahabat bertanya: bagaimana pedapatmu bila tidak mampu (berbuat seperti itu)?. Rasulullah bersabda: “membantu orang yang butuh.” Ditanya lagi: bagaimanakan jika ia tidak mampu berbuat (seperti itu)?. Rasul bersabda: “memerintah kebajikan” sahabat bertanya lagi: bagaimana pendapatmu bila dia tidak melakukannya?” rasulu bersabda: ”dia tidak menjalankan kejelekan. Sesungguhnya ia adalah sedekah baginya.” (HR. Muttafaq Alaih)[4]

Dalam hadits yang lain rasulullah bersabda:

عن ابي ذر جندب بن جنادة رضي الله عنه قال: قلت يا رسو ل الله: اي الاعمال افضل؟ قال الايمان بالله والجهاد في سبيله. قلت: اي الرقاب افضل؟ قال انفسها عند اهلها واكثرها ثمنا قلت: فان لم افعل؟ قال تعين صانعا او تصنع لاخرق. قلت: يارسول الله. ارائيت ان ضعفت عن بعض العمل؟ قال تكف شرك عن الناس فانها صدقة منك على نفسك. متفق عليه

Artinya: “Dari abu dzar, Jundub bin Junadah r.a ., dia berkata: ” aku betanya: wahai rasulullah! Manakah amal perbuatan yang afdal? Rasul bersabda: “ beriman kepada Allah dan berjihad di jalannya. Aku bertanya: budak manakah yang paling baik? Rasul bersabda: “yang paling disenangi majikannya dan yang paling mahal harganya.” Aku bertkata: bila aku tidak bisa malakukan (untuk memerdekakan budak yang termalah itu)? Rasul bersabda: “kami menolong orang (yang berbuat sesuatu)”. Aku berkata: wahai rasulullah! Bagaimanakah pendapatmu bila aku tidak bisa mengerjakan sebagian pekerjaan (yang tuan sabdakan itu)? Rasul bersabda: engkau tidak mengerjakan kejahatan kepada manusia (tidak mengganggu kepada mereka). Sesungguhnya ia merupakan sedekah bagimu untuk dirimu. (HR. Muttafaq Alaih)[5]

Dari beberapa hadits diatas dapat kita petik pelajaran tentang metode nabi dalam menjawab pertanyaan pertanyaan dari sahabat-sahabatnya:
1.      Nabi tidak mengecewakan sahabatnya dengan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya
2.      Nabi selalu menjawab dengan lemah lembut.
3.      Nabi memberikan perumpamaan-perumpamaan dan mengajak sahabatnya untuk menggunakan daya nalarnya. Sebagaimana hadits berikutt:
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata: “ada seseorang warga Fazarah menghadap ke Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata, “Sesungguhnya istriku melahirkan anak yang berkulit hitam, dan aku tidak mengakuinya. ” Lalu Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadanya, Apakah kamu mempunyai unta, Ia menjawab, Ya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Apa warna Kulitnya?, Ia menjawab, Kemerahan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “apakah diantara unta itu ada yang berwarna ke-abu-abuan ? Ia menjawab, “ada”. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bertanya, : “Bagaimana bisa begitu?”, Ia menjawab, “Mungkin dipengaruhi oleh factor keturunan”. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, :”Nah, anakmu itu juga dipengaruhi oleh keturunan (gen).

4.      Nabi menjawab setiap pertanyaan lebih dari sekedar yang ditanyakan oleh para sahabat.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda tentang (air) laut. “Laut itu airnya suci dan mensucikan, bangkainya pun halal.” Dikeluarkan oleh Imam Empat dan Ibnu Syaibah. Lafadh hadits menurut riwayat Ibnu Syaibah dan dianggap shohih oleh oleh Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi. Malik, Syafi’i dan Ahmad juga meriwayatkannya.

5.      Disamping ditujukan kepada akal, pembicaraan beliau jua ditujukan kepada rasa dan nurani. Pembicaraan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mampu mengerakan perasaaan dan bahkan menggetarkannya. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam dapat menangani berbagai macam persoalan dengan bijak dan hati-hati. Sebagai contoh riwayat berikut: 

Dari Abu Umamah Al Bahily, bahwa ada pemuda Quraiys menghadap kepada Rasulullah, lalu berkata : Wahai Rasulullah, bolehkan aku berbuat zina?, kemudian para sahabat berdatangan untuk mencegahny, namun beliau bersabda, :Biarkan saja, Dan Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mendekatlah”, Pemuda itu mendekat kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, lalau beliau bertanya, ” Apakah engkau senang bila hal ini terjadi kepada Ibumu?, Ia menjawab, Tidak demi Allah, rasulullah bersabda: semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu.” Beliau bersabda, “Orang-orang juga tidak senang bila hal itu terjadi kepada Ibu mereka. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bertanya : apakah engkau senang bila hal ini terjadi kepada putrimu?, Ia menjawab, “Tidak, demi Allah, kemudian Nabi bersabda: “Semoga Allah menjadikanku tebusanmu. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Orang-orang juga tidak senang bila hal ini terjadi kepada putrid mereka….begitulah seterusnya hingga pertanyaan kepada saudarinya, bibnya baik pihak ayah dan pihak ibunya. Setiap pertanyaan rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dijawab oleh pemuda Quraiys itu “Tidak, Demi Allah”. Kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam meletakan tangan beliau ke dadanya, seraya berdo’a :” Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikan hatinya dan peliharalah kemaluannya.”

6.      Memakai bahasa yang sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh yang mendengarkan. diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata: Bahwa Rasulullah sholallhu ‘alaihi wasallamtidak berbicara secara beruntun seperti kalian (para sahabat), tetapi beliau (Muhammad) berbicara dengan bahasa yang tegas dan jelas sehingga bisa dihafal oleh pendengarnya”[6]

C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Tanya Jawab
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:
1.        Guru perlu menguasai bahan secara penuh, jangan sekali-kali mengajaukan pertanyaan yang guru sendiri tidak memahaminya atau tidak tahu jawabannya.
2.        siapkanlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta didik sedemikian rupa, agar pembelajaran tidak menyimpang dari bahan yang sedang dibahas, mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran dan sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik.[7]

D. Kebaikan Dan Kelemahan Metode Tanya Jawab
Adapun kebaikan dalam metode tanya jawab ini adalah sebagai berikut:
1.      Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang rebut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya
2.      Merangsang siswa untuk melatih dan mengambangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
3.      Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.[8]
4.      Mendorong siswa berpikir kritis
5.      Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas[9]

Sedangkan yang menjadi kelemahan dalam metode ini adalah:
1.      Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab.
2.      Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa
3.      Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak bisa menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang
4.      Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.[10]



II. METODE KARYA WISATA
A. Definisi Metode Karya Wisata (Study Tour Method)
Dalam mewati proses belajar mengajar, siswa sering kali tampak tidak semangat dan kurang motovasi. Hal ini bisa saja siswa sudah merasa bosan tiap hari menghabiskan waktu mereka untuk belajar, lebih-lebih apabila pembelajaran selalu disampaikan di ruang kelas.
Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan sekedar rekreasi, tatapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyetaannya. Karena itu, dikatakan teknik karya wisata, adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengjak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu, seperti meninjau pabrik sepatu, suatubengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, meseum dan sebagainya.[11]
Metode karya wisata ( Study tour method ) adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
Dengan kata lain metode karya wisata yaitu suatu cara mengajar dengan jalan guru mengajar atau membawa siswa ke suatu tempat/obyek tertentu yang ada hubungannya dengan pendidikan atau memiliki nilai sejarah dan sebagainya. Misalnya guru membawa siswa-siswa untuk mengunjungi tempat-tempat, seperti : pabrik-pabrik (pabrik mobil, pabrik tenun, pabrik tapioka), mengunjungi tempat percetakan-percetakan, tempat kebun binatang, musium perjuangan, makam pahlawan, panti-panti asuhan, yayasan-yayasan yatim paiatu, dan lain-lain tempat yang sangat baik untuk dikunjungi dalam rangka mengkongkretkan bahan-bahan pengajaran atau pengalaman lapangan.


Menurut E. Mulyasa metode karya wisata merupakan perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karyawisata memiliki banyak hal yang memiliki sifat nonakademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.[12]
Dengan karya wisata dimaksudkan agar siswa dapat menyaksikan secara langsung, bagaimana proses pembuatan mobil itu, membuat kain dan merancang pakaian yang indah, menyaksikan bagaimana mengeliola berbagai Mass Media sehingga menjadi bahan bacaan dan informasi yang berharga. Demikian juga dengan mengunjungi kehidupan binatang di kebun bintang, dan musium-musium yang memiliki nilai sejarah. Sehingga dengan kunjungan karyawisata itu siswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman langsung yang bermanfaat untuk dihayati dan dipraktekkan.
Dalam pendidikan agama Islam, melalui metode karyawisata ini sangat bermanfaat bagi anak didik untuk membangkitkan jiwa dan semangat agama mereka dengan melalui kunjungan ke tempat-tempat panti asuhan anak yatim, yang memerlukan santunan dan uluran tangan dari kaum muslim smua. Demikian pula bertamasya ke suatu tempat berpemandangan yang indah yang menakjubkan dan menggugah semangat jiwa keagamaan siswa sebagai suatu ciptaan Tuhan yang ajaib dan mengagumkan, dengan seraya berkata : ”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharaklah kami dari siksa neraka.”
Dan ini berarti satu aspek jiwa agama telah kita tanamkan kepada anak-anak Islam kita.



B. Karya Wisata Versi Rasulullah
Metode yang ditempuh oleh rasulullah tidak lepas dari al-Qur’an kerana akhlah beliau memang al-Qur’an. Dialah mahluk Allah yang senantiasa terlindungi dari perbuatan sia-sia. Banyak metode yang ditempuh rasul dalam menerangkan atau menyampaikan Islam kepada umatnya, salah satunya ialah dengan karya wisata. Hal ini bisa kita pahami dari hadists berikut:
وعن معاذبن جبل رضي الله عنه قال: كنت ردف النبي ص.م. علي حمار فقال : يا معاذ هل تدري ما حق الله علي عبا ده, وما حق العباد الي الله ؟ قلت الله ورسوله اعلم, قال فان حق الله علي عباد ان تعبدوه ولا يشركو به شيئا, وحق العباد علي الله ان لا يعذب من لا يشرك به شيئا, فقلت: يا رسول الله افلا ابشر الناس ؟ قال : لاتبشرهم فيتكلو)متفق عليه(
Artinya: Dari mu’adz bin jabal r.a. dia berkata :”aku membonceng nabi saw di atas himar (keledai). Lalu beliau bersabda “wahai, Muadz! Apakah kami mengerti apa hak Allah atas hamba-hambaNya dan apakah hal hamba atas Allah?” aku berkata: Allah dan rasulNya lebih mengetahui!. Lantas rasul bersabda: “sesungguhnya hal Allah atas hamba-hambaNya hendaklah merema menyembahnya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu. Dan hak Allah atas hamba-hambanya hendaklah tidak menyiksa kepda orang yang tidak menyekutukan kepadaNya dengan sesuatu. Lantas Mu’adz berkata: wahai rasulullah! Apakah tidak aku beritahukan kepada manusia? Rasul menjawab: “jangan kami beritahukan kepada mereka, nanti mereka sembrono. (HR. Muttafaq Alaih) [13]

Dari uraian hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa nabi tidak hanya menggunakan masjid dan rumah-rumah para sahabat, tetapi beliau juga berkarya wisata bersama sahabatnya. Nabi menggunakan karya wisata sebagai salah satu metode dalam mengajarkan agama Islam.
Dalam hadits lain, rasulullah bersabda:
عن جبير بن مطعم رضي الله عنه انه قال: بينما هو يسير مع النبي ص.م. مقفله من حنين فعلقه الاعراب يسئلونه حتى اضطره الى سمرة فحطفت رداءه فوقف النبي ص.م. فقال اعطوني ردائي فلو كان لى عدد هذه العضاه نعما لقسمته بينكم ثم لا تجدو ني بخيلا ولاكذبا ولاجبانا. (رواه البخاري)
Artinya: dari Jubair bin Muth’im r.a. dia berkata: pada suatu hari dia berjalan bersama nabi saw. Ketiak kembali dari Perang Hunain (setelah penaklukan kota Makkah), lantas orang-oarang arab badui memegang rasulullah saw untuk minta (sesuatu) pada beliau, sehingga mendorong beliau ke pohon Samurah. (beliau terpojok ke sana). Akhirnya selendang beliau dilepas, lantas nabi saw berhenti, lalu berkata: ”berikanlah selendangku. Seandainya aku mempunyai binatang sejumlah duri ini, niscaya  kubagikan di antara kamu. Kemudian kamu tidak akan menjumpaiku sebagai seorang yang bakhil, pendusta atau penakut.” (HR. Bukhari)[14].

C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Karyawisata
Agar metode karya wisata dapat terlaksana dengan efektif, maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar-mengajar
2.      Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah
3.      Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai pedagogis
4.      Membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis dan sistematis.[15]
5.      Merumuskan tujuan yang hendak dicapai secara matang
6.      Dapat mempertimbangkan segi untung  rugi serta manfaat karya wisata dilaksanakan
7.      Jika karyawisata menuju tempat-tempat pabrik, ke suatu percetakan, musuam bersejarah dan ke panti asuhan biasanya diadakan terlebih dahulu kontak / hubungan dengan pimpinan instansi bersagkutan, dan menetapkan waktu pelaksanaannya
8.      Mempersiapkan segala perangkat/peralatan yang diperlukan dalam perjalanan
9.      Bila diperlukan bentuklah tim panitia pelaksana karya wisata. Yang bertugas mengkoordinir dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan karyawisata dan keamanan
10.  Membuat tata tertib yang harus ditaati, merencanakan waktu yang tepat, rencana biaya dan sebagainya jauh-jauh hari sebelumnya
11.  Mendiskusikan hasil karyawisata, serta merumuskan follow up dari hasil karya wisata. Misalnya dengan membuat laporan dan karangan ilmiah
12.  Perlu berhati-hati agar pelaksanaan metode ini tidak hanya merupakan pikink belaka.[16]
Agar pelaksanaan metode karya wisata ini berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan persiapan atau perencanaan yang matang sehingga seluruh waktu yang tersedia selama karya wisata dapat digunakan sebaik-baiknya. Persiapan atau perencanaan itu meliputi tindakan-tindakan sebagai berikut:
1.      Memperhitungkan jumlah siswa yang akan berkarya wisata
2.      Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan dalam mempelajari objek
3.      Memberi penjelasan tentang cara membuat  atau menyusun laporan
4.      Memperhitungkan keadaan iklim, musim, dan cuaca
5.      Menjelaskan secara global keadaan objek yang akan dikunjungi.